Rabu, 14 Juni 2017

Kewajiban Melunasi Hutang Sebelum Ajal Menjemput


Baca sejenak..
Assalamualaikum..
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.
Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah SAW.
Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanpya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat-sahabat ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka.
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata:
"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".
Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".
Maka Ukasyah pun mulai bercerita:

"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yagg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."
Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.
Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.
Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"
Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah"
Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".
Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba-tiba Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukulah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba-tiba berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba-tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.
Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu-cucu kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah".
Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:
"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.

Tanpa berlamalama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.
Kemudian Rasulullah SAW berkata:

"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu ber-lebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."
Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis se-jadi2nya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku
melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu.
Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."
Rasulullah SAW dg senyum berkata:

"Wahai sahabat-sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"
Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.
Semoga dengan membaca ini bila ada air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT....
Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam ...
Semoga Allah Swt. Sll meridloi kita semua, Amin

.....

Senin, 27 Februari 2017

Lirik Lagu Tum hi ho dan Artinya

Music: Mithoon
Singer: Arijit Singh

Hum tere bin ab reh nahin sakte

Tere bina kyaa wajood meraa (2x)

Aku tanpami kini tak dapat hidup
tanpamu apalah artinya keberadaanku

Tujh se judaa gar ho jaayenge
To khud se hi ho jaayenge judaa

jika aku terpisah darimu
maka aku juga akan terpisah dari diriku

Kyonki tum hi ho
Ab tum hi ho
Zindagi, ab tum hi ho
Chain bhi, meraa dard bhi
Meri aashiqui ab tum hi ho


Karena hanya kamu
sekarang hanya kamu
kehidupanku kini hanya kamu seorang
ketenanganku juga rasa sakitku
cintaku sekarang adalah dirimu seorang

Teraa meraa rishtaa hai kaisaa
Ik pal door gawaaraa nahi
Tere liye har roz hain jeete
Tujh ko diyaa meraa waqt sabhi
Koi lamhaa meraa naa ho tere binaa
Har saans pe naam teraa


Bagaimana hubungan kita ini
aku tidak bisa jauh darimu walaupun untuk sesaat
untukmu setiap hari aku bertahan hidup
semua waktuku hanya untukmu
Tiada sedikitpun waktuku tanpa kehadiranmu
namamu ada di setiap hembusan nafasku

Kyonki tum hi ho
Ab tum hi ho
Zindagi, ab tum hi ho
Chain bhi, meraa dard bhi
Meri aashiqui ab tum hi ho

Karena hanya kamu
sekarang hanya kamu
kehidupanku kini hanya kamu seorang
ketenanganku juga rasa sakitku
cintaku sekarang adalah dirimu seorang

Tum Hi ho….Tum hi ho……
dirimu… dirimu….

Tere liye hi jiyaa main
Khud ko jo yoon de diya hai
Teri wafaa ne mujh ko sambhaalaa
Saare ghamon ko dil se nikaala
Tere saath mera hai naseeb juDaa
Tujhe paa ke adhoora naa raha


Hidupku hanya untukmu
aku telah memberikan hidupku untukmu
kesetiaanmulah yang telah menjagaku
menghapus seluruh duka dari dalam hatiku
bersamamu nasibku terjalin
setelah mendapatkanmu hidupku sempurna

Kyonki tum hi ho
Ab tum hi ho
Zindagi, ab tum hi ho
Chain bhi, meraa dard bhi
Meri aashiqui ab tum hi ho

Karena hanya kamu
sekarang hanya kamu
kehidupanku kini hanya kamu seorang
ketenanganku juga rasa sakitku
cintaku sekarang adalah dirimu seorang

Minggu, 26 Februari 2017

Jika Memang Ku Harus Berhenti Berharap


Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku kan berhenti berharap padamu
I'll be the one, if you want me to
Aku kan jadi kekasihmu, jika kau inginkan 
Anywhere I would've followed you
Kemanapun kan kuikuti
Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku kan berhenti berharap padamu
And I am feeling so small
Dan aku merasa begitu kecil
It was over my head
Semua jauh dari jangkauanku
I know nothing at all
Aku tak tahu apa-apa
And I will stumble and fall
Akupun tersandung dan terjatuh
I'm still learning to love
Aku masih belajar tuk mencinta
Just starting to crawl
Baru mulai merangkak
Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku berhenti berharap padamu
I'm sorry that I couldn't get to you
Aku menyesal aku tak bisa mendapatkanmu
Anywhere I would've followed you
Kemanapun kan ku ikuti
Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku berhenti berharap padamu

And I will swallow my pride
Dan aku kan menelan kesombonganku
You're the one that I love
Kau satu-satunya yang kucinta
And I'm saying goodbye
Dan aku ucapkan selamat tinggal
Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku berhenti berharap padamu
And I'm sorry that I couldn't get to you
Aku menyesal aku tak bisa mendapatkanmu
And anywhere I would've followed you (Oh-oh-oh-oh)
Kemanapun kan ku ikuti
Say something, I'm giving up on you


Katakanlah sesuatu, aku berhenti berharap padamu

Say something, I'm giving up on you
Katakanlah sesuatu, aku berhenti berharap padamu
Say something...
Katakanlah...

Selasa, 31 Januari 2017

AKU HANYA SIMPANANMU ll SIMPANANKU GOVINDA BAND


"Aku mencintaimu lebih dari kekasihku
Meski di saat ini hanya simpananku
"

Andai kau tau Dalam posisi Ini aku Rela menjadi yang Ke Dua kau Tau Kenapa ? 
Karena Aku jauh Lebih Mencintai Mu Lebih dari Nyawaku.
Bukan Hal Mudah Untuk Ku Bahkan sangat susah bagiku Menjalani Ini Semua Dalam Hari-Hariku
Mungkin kau Tak Pernah tau betapa banyak Orang Membuliku Di Luar sana Setelah Kesakitanku Menjadi yang Ke 3 Diantara Percintaan Kita. 
Aku tak Peduli kata Mereka karena Mereka hanya Mengenal namaku Bukan Diriku.
Hariku Begitu Berat sebagai Seorang Simpanan Yang hanya Bisa Mencinta tanpa kau Tunjukan Pada Dunia...
aku ya hanya Aku Seorang wanita Simpanan yang Rela Mati Untuk Mu  

"Aku Menghargai Posisi kamu sebagai Simpananku
Kamu Menjadi yang selalu mengalah di Hubungan ini
Walau yang Ke dua Tapi dengarkanlah"

Andai Kau Tahu Hatiku yang sesungguhnya aku Tak Sekuat ini Menghadapi Semua Sendiri
Diam Dengan semua Sikap Dan Cibiran Mereka yang Begitu meyayat hati
Jika kau Lihat hatiku Mungkin saat ini hatiku telah Hancur dan Berlumur Darah
Mereka Tidak tau aku yang hanya Simpananmu Ini Juga wanita Biasa yang ingin Di cinta
Bukan Mau Ku Sebagai Simpananmu
Tapi Takdir Cintaku yang Membawaku Untuk Jadi yang ke 3 diantara Cinta
aku Telah Begitu Menderita Sebagai Simpananmu kini Tuduhan Keji Mereka Semakin Merobek Jiwaku
aku hanya Menangis dalam senyumku Berharap Pembelaan dari mu
Tapi Tanganku Benar tak sampai Untuk Meraihmu
dan Bibir Ku hanya Bergetar  Sembari hati Berteriak "Sayang Ku Mohon Hentikan Rasa Sakit Di hatiku" 

"Aku Mencintaimu Lebih dari kekasihku
Aku Mengharapkanmu Lebih dari Ini
Aku Mencintaimu Lebih dari kekasihku
Meski Di saat Ini Hanya Simpananku"

Kata inilah Yang selalu Menguatkanku Bahwa cintaku Tak Pernah Salah padamu dan Tuhan Tidak Mungkin Membuat takdir yang salah Untuk Kita
ku Mohon sayang Tunjukan Pada Dunia Namaku yang kelak Menjadi Ma'mum Di setiap sujudmu
Ku Mohonn sayang Sudahi Deritaku ,, aku tak Mampu Lagi Hidup Dalam kesandiwaraan
Hentikan Celoteh wanita-wanita itu yang Kian hari Membunuh hati ku
Gemgam Tanganku sayang katakan Pada Dunia "aku Mencintaimu dan aku Bukan simpananmu" 
Hapus Semua Luka Dan Pengorbananku selama ini dan Kembalikan senyumku dan Kebahagiaan yang Pernah Hilang  .. 
Ku Mohon padamu sayang hentikan semua rasa Sakit yang sesak Di dadaku Ini. 

"Aaa Aku Menghargai posisi Kamu sebagai Simpananku
Kamu Menjadi yang Harus Mengalah
"Aku Mencintaimu Lebih dari kekasihku
Aku Mengharapkanmu Lebih dari Ini
Aku Mencintaimu Lebih dari kekasihku
Meski Di saat Ini Hanya Simpananku"

Aku Wanita yang Mereka Pandang hina tanpa Mereka Tau semua Cerita kita
Sayang Ku Mohon dekap aku dan KuatkanKu  Menahan sakit Ini 
Jangan Diam Tunjukan pada Mereka kau Mencintaiku dan semua Tentangku
aku Rela Mati Demi kamu..
dan Ku Bertahan Hingga detik Ini karena Sebuah Alasan "Cinta"   

"HANYA SIMPANMU HANYA SIMPANANMU"